Dampak Tarif Baja dan Aluminium Terhadap Saham: Siapa yang Menang dan Siapa yang Rugi?
Temukan bagaimana tarif impor baja dan aluminium memengaruhi berbagai saham di pasar, siapa yang diuntungkan dan siapa yang menghadapi tantangan dalam lanskap ekonomi saat ini.
Pemerintahan baru Amerika Serikat telah mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif sebesar 25% pada impor baja dan 10% pada impor aluminium ke pasar domestik AS.
Keputusan ini memicu perdebatan luas mengenai potensi dampaknya terhadap hubungan perdagangan internasional, dengan risiko terjadinya perang dagang yang dapat mengubah sekutu menjadi pesaing. Sejak pengumuman tersebut, pasar saham global menunjukkan tren penurunan, dengan Dow Jones turun lebih dari 500 poin atau sekitar 1,8%.
Artikel ini membahas saham-saham yang akan mendapat keuntungan maupun kerugian akibat kebijakan tarif ini.
Saham yang Mendapat Keuntungan dari Tarif Impor
Tarif ini menciptakan peluang bagi produsen baja dan aluminium domestik untuk bersaing secara lebih adil dengan pesaing asing yang berbiaya rendah. Dengan tarif impor yang meningkat, produsen dalam negeri dapat menaikkan harga produknya, yang berpotensi meningkatkan pendapatan dan laba mereka dalam jangka panjang.
Nucor Corporation (NUE): Sebagai produsen baja terbesar di AS yang berpusat di Charlotte, North Carolina, Nucor diprediksi menjadi salah satu penerima manfaat utama dari tarif ini. Operasinya mencakup berbagai segmen, termasuk pabrik baja, produk baja, dan bahan baku, dengan fokus pada sektor konstruksi, otomotif, dan energi — tiga sektor terbesar pengguna baja di AS. Selain itu, dukungan pemerintah terhadap infrastruktur juga menambah peluang pertumbuhan perusahaan ini.
United States Steel Corp (X): Berbasis di Philadelphia, Pennsylvania, perusahaan ini menawarkan berbagai produk dan solusi baja untuk beragam industri seperti otomotif, infrastruktur, konstruksi, energi, peralatan rumah tangga, kemasan, dan mesin industri. Dengan basis pelanggan yang beragam, pendapatan perusahaan diperkirakan meningkat dari $12,37 miliar menjadi $13,48 miliar, sementara laba per saham diprediksi naik dari $1,96 menjadi $4,15 berkat tarif impor.
Century Aluminum Co (CENX): Berlokasi di Chicago, Illinois, perusahaan ini memproduksi aluminium standar. Setelah pengumuman tarif, CEO Michael Bless menyatakan bahwa tarif ini tidak akan berdampak negatif pada harga bagi pelanggan, melainkan memungkinkan perusahaan mengembalikan 150.000 ton produksi di pabrik Kentucky, sekaligus berinvestasi sebesar $100 juta dan merekrut hampir 300 pekerja. Kebutuhan aluminium global yang masih kekurangan sekitar 5 juta ton per tahun akan memberikan keuntungan tambahan bagi CENX, yang sahamnya naik hampir 10% sejak pengumuman tarif.
Saham yang Terpengaruh Negatif oleh Tarif Impor
Perusahaan yang menggunakan baja dan aluminium sebagai bahan baku utama akan menghadapi tekanan besar. Industri otomotif, yang telah mengalami penurunan penjualan, menjadi salah satu yang paling terpengaruh.
Tarif ini berdampak ganda pada saham perusahaan otomotif. Pertama, mereka harus menanggung biaya lebih tinggi untuk baja dan aluminium, yang berpotensi meningkatkan harga kendaraan dan menurunkan penjualan. Kedua, jika negara lain membalas dengan tarif serupa, ekspor kendaraan buatan AS dapat menghadapi hambatan tambahan. Perusahaan seperti General Motors Co (GM), Ford Motor Co (F), dan Fiat Chrysler Automobiles (FCAU) yang berorientasi ekspor diperkirakan akan merasakan tekanan tersebut.
Selain itu, perusahaan lain yang bergantung pada baja dan aluminium serta pasar ekspor juga akan menghadapi peningkatan biaya produksi dan potensi penurunan pendapatan. Contohnya termasuk produsen alat berat konstruksi dan pertambangan Caterpillar Inc (CAT), produsen pesawat terbang Boeing Co (BA), serta produsen minuman seperti Anheuser-Busch Inbev ADR (BUD), yang telah memperingatkan risiko kehilangan pekerjaan karena industri minuman AS menggunakan aluminium untuk sekitar setengah dari kemasan kaleng dan botol.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Pasar pada tanggal 10-03-2018. Artikel berjudul "Dampak Tarif Baja dan Aluminium Terhadap Saham: Siapa yang Menang dan Siapa yang Rugi?" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Pasar. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Dampak Tarif Baja dan Aluminium Terhadap Saham: Siapa yang Menang dan Siapa yang Rugi? " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Pasar. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


