Dampak Sistem Perbankan Global terhadap Hubungan Internasional melalui SWIFT dan Sanksi
SWIFT sebagai jantung komunikasi keuangan global memiliki peran penting dalam memengaruhi hubungan internasional melalui ancaman sanksi yang dapat memutus akses ke sistem ini. Pelajari bagaimana mekanisme ini bekerja dan dampaknya bagi negara-negara di dunia.
Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication, atau yang dikenal sebagai SWIFT, merupakan sebuah organisasi internasional yang menyediakan platform komunikasi aman dan efisien bagi institusi keuangan di seluruh dunia. Meskipun SWIFT sendiri tidak memproses transaksi atau menyimpan aset, miliaran pesan yang dikirim antar institusi memungkinkan proses perbankan berlangsung dengan cepat dan terjamin keamanannya.
Selama hampir lima dekade, SWIFT telah berkembang pesat dan kini melayani sekitar 11.000 institusi di lebih dari 200 negara dan wilayah, menjadikannya pusat penting dalam lanskap keuangan global.
Karena posisinya yang vital dalam komunitas keuangan internasional, organisasi dan negara anggota sangat terdorong untuk menjaga reputasi baik agar tidak terputus dari platform transaksi global ini. Oleh sebab itu, ancaman sanksi berupa pemutusan akses SWIFT menjadi alat diplomasi yang sangat kuat dalam hubungan internasional.
Intisari Penting
- SWIFT adalah organisasi utama yang memfasilitasi komunikasi aman secara global di antara institusi keuangan.
- Bank, perusahaan, dan pemerintah mengandalkan SWIFT untuk memastikan transaksi yang efisien dan aman di seluruh dunia.
- Ancaman pemutusan akses melalui regulasi Uni Eropa merupakan sanksi yang efektif dan menjadi deterrent kuat.
- Sanksi SWIFT dapat berdampak negatif tidak hanya pada negara yang disanksi, tetapi juga mitra dagang dan pihak lain di dunia.
- Beberapa pihak berpendapat bahwa sanksi perbankan lainnya bisa lebih efektif sebagai alat pencegah.
Struktur Organisasi SWIFT dan Peran Sanksi
SWIFT beroperasi sebagai koperasi netral yang berfungsi untuk kepentingan seluruh anggotanya tanpa memihak posisi geopolitik tertentu. Namun, pengawasan SWIFT dilakukan oleh bank sentral negara-negara Group of Ten (G10) dan beroperasi di bawah hukum Belgia serta regulasi Uni Eropa (UE).
Berbagai yurisdiksi dapat memberlakukan sanksi terhadap negara atau individu, dan SWIFT tidak bisa secara sepihak menentukan sanksi mana yang harus diikuti. Namun, karena berada di bawah hukum UE, SWIFT wajib mematuhi regulasi dan sanksi yang diberlakukan oleh UE.
Bagaimana Mekanisme Sanksi SWIFT Bekerja
Pada tahun 2012, UE memberlakukan sanksi yang melarang SWIFT menyediakan layanan pesan keuangan kepada beberapa bank Iran. Bank-bank tersebut kemudian dicabut dari daftar SWIFT dan baru diperbolehkan kembali terhubung pada awal 2016.
Dalam kasus ini, bank yang dikeluarkan dari SWIFT harus menggunakan metode komunikasi alternatif yang jauh kurang efektif dan kurang dikenal secara global. Dampak sanksi ini sangat terasa pada perdagangan internasional Iran, karena pembeli di luar negeri mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran.
Contoh ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh sanksi SWIFT sebagai alat pendorong atau penghalang dalam geopolitik. Bank-bank Iran, dan secara tidak langsung bisnis serta individu di negara tersebut, sangat terhambat dalam akses perdagangan global akibat keterbatasan transaksi keuangan.
Penting
Sanksi SWIFT bisa sangat merusak perekonomian sebuah negara, melemahkan nilai mata uangnya, serta menghambat aktivitas bisnis dan individu dalam menjalankan operasional sehari-hari.
Risiko dan Dampak Negatif Sanksi SWIFT
Kasus Iran juga memperlihatkan risiko potensial ketika menggunakan pemutusan akses SWIFT sebagai alat diplomasi. Walaupun Iran terputus dari banyak aspek perdagangan global, mitra dagang dan bisnis di negara lain juga merasakan dampaknya. Semakin erat keterkaitan suatu negara dengan jaringan keuangan global, semakin luas efek riaknya.
Misalnya, setelah aneksasi Semenanjung Crimea oleh Rusia pada 2014, beberapa pemimpin dunia menyerukan pemutusan akses Rusia dari SWIFT. Seruan ini kembali muncul pada awal 2022 setelah invasi Rusia ke Ukraina. Perbedaan utamanya, ekonomi Rusia jauh lebih besar dan terhubung secara global dibanding Iran, serta sebagai eksportir utama minyak dan gas yang vital bagi Eropa. Oleh karena itu, dampak sanksi SWIFT terhadap negara lain akan sangat besar, sehingga insentif untuk menerapkannya menjadi lebih kecil.
Alternatif dan Kritik terhadap Sanksi SWIFT
Beberapa kritikus berpendapat bahwa memutus akses dari platform SWIFT tidak serta merta melarang pelaku nakal melakukan transaksi internasional, hanya membuatnya lebih sulit. Ada alternatif selain SWIFT yang meskipun kurang efektif, tetap dapat digunakan. Rusia, misalnya, mengembangkan sistem komunikasi keuangan sendiri setelah peristiwa 2014, yang mengurangi efektivitas blokade SWIFT.
Selain itu, beberapa analis menganggap bahwa sanksi langsung terhadap bank atau lembaga keuangan yang menjadi agen pemerintah atau individu kaya bisa memberikan dampak lebih langsung dan signifikan.
Bagaimana Cara Kerja Sanksi SWIFT?
SWIFT dapat melarang institusi keuangan tertentu menggunakan layanan pesannya, memaksa mereka menggunakan metode lain yang biasanya lebih lambat, kurang aman, dan tidak seefisien. Meskipun sanksi ini tidak melarang transaksi keuangan secara keseluruhan, kehilangan akses ke platform SWIFT dapat menjadi hambatan besar.
Siapa yang Mengendalikan Sanksi SWIFT?
SWIFT adalah koperasi netral yang beroperasi dengan ribuan institusi keuangan di seluruh dunia, di bawah hukum Belgia dan Uni Eropa. Dengan demikian, SWIFT wajib mengikuti sanksi yang diberlakukan oleh Uni Eropa.
Kekurangan dari Sanksi SWIFT
Salah satu kelemahan sanksi SWIFT adalah efektivitasnya. SWIFT tidak bisa melarang institusi atau negara melakukan transaksi secara penuh. Selain itu, dengan kemajuan teknologi seperti mata uang kripto, pelaku bisa mencari cara alternatif untuk transaksi lintas negara. Juga, karena sifat jaringan keuangan global, sanksi terhadap satu negara bisa berdampak negatif ke negara lain.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Perbankan pada tanggal 24-07-2022. Artikel berjudul "Dampak Sistem Perbankan Global terhadap Hubungan Internasional melalui SWIFT dan Sanksi" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Perbankan. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Dampak Sistem Perbankan Global terhadap Hubungan Internasional melalui SWIFT dan Sanksi " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Perbankan. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


