Ashes 2025-26: Pope Gagal Lagi, England Terancam Skuad Inti
Kegagalan Ollie Pope berulang di Adelaide menimbulkan pertanyaan serius soal masa depannya sebagai batsman nomor tiga Inggris di seri Ashes.
Ashes 2025-26 kembali menantang Ollie Pope di Australia ketika Inggris mendapati dirinya berada di ujung tanduk setelah kegagalan berulang di Adelaide. Setelah dua penampilan buruk sebelumnya, Pope menghadapi peluang terakhir untuk mempertahankan tempatnya di urutan tiga tim nasional.
Di Adelaide Oval, Pope bertahan cukup lama sebelum akhirnya tersingkir pada hari kedua. Tekanan besar untuk menambah skor bagi Inggris sangat terasa, mengingat performa mereka sepanjang seri. Alih-alih memperbaiki fasenya, Pope justru menunjukkan pola yang akrab dengan babak-babak sebelumnya—kegagalan berulang yang membuat kepercayaan tim goyah.
Poin krusial di perth sebelumnya, Pope mencetak 46 run pada innings pertama yang dulu menjanjikan, kini terasa seperti kenangan jauh ketika Inggris berusaha meraih kemenangan. Dalam satu over yang menentukan, Scott Boland menggiring Pope ke ujung ketidakpastian dengan bounce keras sehingga ia hampir terjebak lbw, lalu aksinya memukul bola dengan ayunan yang kurang mantap. Maka kemudian, ketika Lyon masuk, Pope mencoba menekan tetapi hanya mampu mengarahkan bola ke mid-off dan kemudian memukul ke mid-wicket secara ringan—pekan yang penuh gejolak bagi ritme batnya.
Para pengamat menilai Pope menjalani periode cemas, berusaha terlalu keras untuk mencetak, sehingga ritme permainan terganggu. Dawid Malan, mantan batsman Inggris yang juga pernah merasakan fase sulit serupa, menilai Pope tengah mempertahankan tempo yang terlalu cepat untuk mendapatkan awal. Ia menekankan pentingnya memperlambat permainan, menarik napas panjang, dan membaca bola dengan tenang agar fokus kembali pada bola yang datang.
Sejak memulai seri dengan tempo tenang di Perth, Pope akhirnya kembali menunjukkan pola yang mengkhawatirkan. Reputasinya sebagai batsman urutan tiga terpaksa turun: dari rata-rata mendekati 50 menjadi sekitar 40. Ini menjadi penurunan pertama yang signifikan sejak era Bazball lahir pada 2022, ketika ia sukses menjaga posisi itu meski Inggris berjuang di bawah tekanan Ashes lalu.
Statistik menunjukkan tantangan Pope secara konsisten: rata-rata 39,96 dari 13 innings sebagai batsman nomor tiga menjadi indikator bahwa kecepatan adaptasinya perlu diperketat. Secara keseluruhan, Pope telah tampil dalam 64 Tes, dengan 34 di antaranya sebagai nomor tiga. Puncak kariernya termasuk 196 melawan India di Hyderabad pada Februari 2024, yang dianggap sebagai salah satu penampilan terbaiknya di luar negeri. Namun, sejak itu, konsistensinya belum terulang sepenuhnya.
Di sisi lain, catatan melawan Australia juga tidak menguntungkan: 15 innings tanpa satu fifties, dengan rata-rata sekitar 17,7. Fakta ini menambah beban pada keputusan tim nasio-nasional tentang bagaimana menempatkan Pope ke depan untuk sisa seri, terutama setelah cedera bahu yang menimpanya pada Ashes 2023 di Lord’s—sebuah kejadian yang hampir memperpanjang masa absen dari empat pertandingan lagi.
Diskusi mengenai masa depan Pope juga mencuat karena tekanan internal. Beberapa pihak sempat mengungkapkan kemungkinan mengganti Pope dengan Jacob Bethell, pemain muda berusia 21 tahun, meski langkah itu berpotensi menunda stabilitas bat England. Manajer tim Rob Key dan kapten Ben Stokes sempat membuka peluang perubahan, meskipun Pope tetap diprioritaskan sebagai opsi keeper jika dinilai relevan dalam komposisi skuad kedepannya.
Selain penempatan di nomor tiga, potensi Pope sebagai penjaga gawang juga menjadi pertimbangan. Dalam enam Tes sebagai keeper, ia mencatat rata-rata 45,60, angka tertinggi untuk seorang keeper Inggris dalam 132 tahun terakhir. Perdebatan tentang komposisi skuad pun berlanjut, dengan beberapa analis menyarankan alternatif selain Pope di urutan tiga, sambil mempertahankan peran sebagai penjaga gawang bila diperlukan.
Komentar ahli: Mantan kapten Inggris Michael Vaughan menyatakan bahwa posisi Pope di nomor tiga tampaknya kurang konsisten saat ini dan mempertimbangkan opsi memindahkannya ke urutan yang lebih rendah sambil mempertahankan peran keeper bisa jadi solusi yang masuk akal. Namun ia menekankan bahwa keputusan akhir bergantung pada bagaimana Pope menyikapi tekanan dan ritme permainan di sisa seri.
Ringkasan singkat
Pope sedang berada dalam ujian berat di Ashes 2025-26, dengan performa tidak konsisten di nomor tiga dan tekanan untuk mempertahankan tempatnya. Analisis ahli menekankan perlunya Pope menyeimbangkan ritme permainan, bukan sekadar mempercepat serangan. Peluang perubahan skuad, termasuk betol ke Bethell atau menjaga Pope sebagai keeper, masih terbuka saat Inggris menatap sisa seri.
Inti utama: Pope perlu menenangkan ritme permainan dan menata ulang pola performa di nomor tiga jika ingin tetap menjadi pilihan utama bagi Inggris. BBC Sport
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Olahraga pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "Ashes 2025-26: Pope Gagal Lagi, England Terancam Skuad Inti" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Olahraga. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Ashes 2025-26: Pope Gagal Lagi, England Terancam Skuad Inti " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Olahraga. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


