Trump Tegaskan India Bisa Kena Tarif Hingga 25% Jika Kesepakatan Perdagangan Gagal
Negosiasi perdagangan antara India dan AS terus berlangsung, namun masih ada perbedaan terutama soal sektor pertanian.
Presiden Donald Trump menyatakan India bisa dikenakan tarif hingga 25% jika kesepakatan perdagangan dengan AS tidak tercapai pekan ini.
"Ya, saya pikir begitu," ujarnya kepada wartawan pada Selasa saat ditanya apakah India akan menghadapi tarif lebih tinggi tanpa adanya kesepakatan.
AS menetapkan batas waktu 1 Agustus bagi India dan beberapa negara lain untuk mencapai kesepakatan atau menghadapi kenaikan tarif.
Pejabat India dan Amerika telah berunding selama beberapa bulan terakhir, dengan sikap yang bergantian antara optimis dan hati-hati mengenai pengumuman kesepakatan.
Saat ditanya harapannya terhadap kesepakatan dengan India, Trump mengatakan, "Kita lihat saja. India adalah teman baik, tapi mereka mengenakan tarif lebih tinggi dibanding hampir semua negara lain."
"Tapi sekarang saya yang memimpin, dan hal itu tidak bisa dibiarkan," tambahnya.
ZAMONA telah menghubungi Kementerian Perdagangan India untuk komentar.
Tarif adalah pajak atas barang impor. Presiden AS berulang kali mengkritik tarif tinggi India, menyebutnya "raja tarif" dan "penyalahguna besar" dalam hubungan dagang.
Trump belum mengirim surat resmi kepada India untuk menetapkan tarif baru, seperti yang dilakukan pada lebih dari selusin mitra dagang lainnya.

Pada April lalu, Trump mengumumkan tarif hingga 27% atas barang India, yang kemudian ditunda.
Sejak itu, kedua pihak berupaya keras mencapai kesepakatan, dengan pejabat yang terkadang optimis dan terkadang berhati-hati.
"Kami terus berdialog dengan mitra India. Diskusi kami selalu konstruktif," kata Perwakilan Perdagangan AS Jamieson Greer pekan ini.
Greer mengakui meski sebelumnya mengatakan kesepakatan dengan India mungkin segera terjadi, perlu dipahami bahwa kebijakan perdagangan India sudah lama proteksionis dan berfokus melindungi pasar domestik.
Trump fokus mengamankan kesepakatan yang membuka pasar secara signifikan bagi AS.
Sektor pertanian dan produk susu menjadi poin utama yang sulit disepakati kedua negara.
Washington selama bertahun-tahun mendorong akses lebih besar ke sektor pertanian India yang dianggap pasar besar dan belum tergarap maksimal. Namun, India melindungi sektor ini dengan alasan keamanan pangan, mata pencaharian, dan kepentingan jutaan petani kecil.
Minggu lalu, Menteri Perdagangan India Piyush Goyal mengatakan kepada CNBC bahwa sektor pertanian sangat sensitif bagi India dan akan memastikan kepentingan petani terlindungi dengan baik.
Goyal juga menyatakan kepada media bahwa India tetap optimis dapat segera mencapai kesepakatan dengan Washington.
Dalam wawancara dengan Reuters, ia menyebut kemajuan pembicaraan dengan AS sangat baik dan berharap dapat menutup kemitraan yang sangat berarti.
Sebelumnya, AS adalah mitra dagang terbesar India dengan nilai perdagangan bilateral mencapai 190 miliar dolar AS pada 2024. Trump dan Modi menargetkan peningkatan lebih dari dua kali lipat hingga 500 miliar dolar AS.
India telah menurunkan tarif untuk berbagai barang, termasuk wiski Bourbon dan sepeda motor, namun AS masih mengalami defisit perdagangan 45 miliar dolar AS dengan India yang ingin dikurangi Trump.
Ikuti ZAMONA News India di Instagram, YouTube, Twitter, dan Facebook.
Tarif tinggi India menjadi titik krusial dalam negosiasi perdagangan dengan AS, dengan tekanan dari Washington untuk membuka pasar dan perlindungan kuat dari India terhadap sektor pertaniannya.
Topik ini dilaporkan oleh BBC News.
Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Berita Dunia pada tanggal 30-07-2025. Artikel berjudul "Trump Tegaskan India Bisa Kena Tarif Hingga 25% Jika Kesepakatan Perdagangan Gagal" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Berita Dunia. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.
Artikel " Trump Tegaskan India Bisa Kena Tarif Hingga 25% Jika Kesepakatan Perdagangan Gagal " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Berita Dunia, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.


