Richarlison Bangkit Bantu Frank Raih 'Awal Impian' di Spurs
Kemenangan meyakinkan 3-0 di kandang melawan Burnley tampak jadi awal sempurna bagi era Thomas Frank di Liga Primer bersama Tottenham, namun ada satu hal yang mengecewakan sang pelatih asal Denmark.
Kemenangan 3-0 atas Burnley di laga pembuka Liga Primer menjadi awal yang sempurna bagi era Thomas Frank di Tottenham, meski satu faktor mengecewakan sang pelatih.
Gol kedua Spurs adalah puncak keindahan permainan, di mana Richarlison mencetak gol akrobatik dengan sundulan sepeda dari umpan silang Mohammed Kudus setelah rangkaian 17 operan tim. Frank mengakui sulit ada yang melampaui momen itu musim ini.
"Untuk gol kedua kita melakukan 17 umpan, semua pemain menyentuh bola, lalu penyelesaian luar biasa. Saya kecewa karena sudah ada kandidat gol musim ini begitu awal," seloroh Frank.
Frank tampak gembira karena penampilan impresif Spurs dan Richarlison dalam laga pertamanya di kandang setelah menggantikan Ange Postecoglou.
Spurs membuka keunggulan pada menit ke-10 melalui sundulan Richarlison setelah memanfaatkan assist Kudus, yang baru dibeli seharga £55 juta dari West Ham, sebelum mencetak gol kedua dan membantu terciptanya gol ketiga melalui aksi Pape Matar Sarr dan Brennan Johnson.
Richarlison digantikan pada menit ke-71 oleh Dominic Solanke dan mendapat standing ovation dari penonton.
"Anda harus menjaga egonya"
Richarlison direkrut Tottenham dari Everton seharga £60 juta tiga tahun lalu tetapi kesulitan mencetak gol akibat cedera. Kini tim medis berhasil membangunnya kembali.
"Gol pertama memang tampak mudah, tapi tidak semudah itu. Memiliki striker yang memanfaatkan peluang seperti itu sangat membantu," ujar Frank.
Legenda Alan Shearer menyebut gol kedua Richarlison sebagai "penyelesaian fenomenal" dan memuji umpan matang Kudus. Dion Dublin menambahkan, "Richarlison butuh dukungan di dalam dan luar lapangan untuk mengeluarkan potensi terbaiknya."
Meredam kritik dan protes

Meskipun trofi Piala Super Eropa musim lalu memupus puasa 17 tahun, performa liga Spurs yang buruk membuat mereka finis ke-17, memicu protes suporter. Demonstrasi besar gagal terwujud pekan ini, hanya sekelompok kecil pendukung dengan spanduk menuntut perubahan.
Musim panas ini, Spurs hanya mendatangkan Kudus dan Joao Palhinha (pinjaman dari Bayern), sementara kapten Son Heung-min dijual dan upaya merekrut Morgan Gibbs-White gagal. Tottenham masih mengejar Eberechi Eze dan Savinho.
Frank menegaskan, cara terbaik meredam protes adalah dengan performa di lapangan. Hasil 3-0 dan penampilan melawan PSG di Piala Super Eropa pekan lalu menegaskan tim ini tetap menghibur namun lebih seimbang.
"Ini awal yang sempurna, tapi kami tahu harus terus melaju. Hari ini saya hanya ingin menikmatinya, semoga pendukung juga menikmati," tutup Frank.
Awal impresif Richarlison dan keseimbangan permainan Tottenham di bawah Thomas Frank menunjukkan potensi tim meraih konsistensi di musim ini.
This topic was reported by BBC Sport.
Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Berita Olahraga pada tanggal 16-08-2025. Artikel berjudul "Richarlison Bangkit Bantu Frank Raih 'Awal Impian' di Spurs" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Berita Olahraga. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.
Artikel " Richarlison Bangkit Bantu Frank Raih 'Awal Impian' di Spurs " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Berita Olahraga, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.


