Rahasia di Balik Kegemaran Para Pemimpin Soviet pada Berburu

Setelah mengurus negara, saatnya beristirahat. Mari kita jelajahi tempat dan cara para pemimpin Soviet menikmati waktu luang mereka.

Dalam catatan sejarah, kita sering menemukan bagaimana para penguasa Rusia menikmati waktu santai mereka. Misalnya, resor domestik pertama didirikan oleh Kaisar Peter I di Karelia, sebuah tempat yang digunakan oleh tokoh-tokoh negara untuk menyegarkan pikiran. Tsar Alexander II membeli sebuah desa bernama Livadia di selatan Crimea untuk istrinya, Maria Alexandrovna, yang juga sering ia kunjungi. Sedangkan Alexander III, yang kurang menyukai resor selatan, memilih beristirahat di rumah musim panas sederhana dan memerintahkan pembangunan sebuah kediaman besar di Sungai Langinkoski, Finlandia.

Tak peduli ke mana pun para pemimpin pergi, mereka memiliki kesamaan: kecintaan pada berburu. Dari para tsar dan pangeran hingga sekretaris jenderal dan presiden, elit politik mewariskan ritual ini sebagai simbol kekuasaan tertinggi.

Pada masa revolusi, tampaknya tradisi ini akan hilang, namun menariknya, kaum Bolshevik justru melestarikan dan mengembangkan kegiatan berburu di kalangan elit mereka. V.I. Lenin sangat menyukai berburu dan sering berkunjung ke kawasan berburu yang dahulu milik Count Potemkin, terletak di perbatasan Provinsi Moskow dan Tver.

Di desa kecil bernama Shosha, masih berdiri rumah kayu tempat sang pemimpin Soviet beristirahat, dan beberapa kilometer dari Moskow terdapat "residensi kayu" yang dibangun atas perintah militer. Di situ, para elit melatih keterampilan melempar anak panah dan melatih anjing berburu.

Joseph Stalin, yang mengambil alih kekuasaan, tidak terlalu menyukai berburu dan kabarnya tidak begitu mahir menembak. Ia menganggap berburu hewan tidak memiliki makna dan tidak perlu mendapatkan perhatian besar.

Namun, banyak rekan-rekannya tidak sependapat. Pada masa itu, kawasan berburu dan cagar alam rahasia mulai dibangun di tempat terpencil dan sulit dijangkau, seperti Pegunungan Carpathian, wilayah sekitar Gunung Elbrus, daerah resor Mineralnye Vody, dan hutan Belovezhskaya Pushcha. Kawasan ini dijaga ketat dengan senapan mesin untuk melindungi dari pemburu liar dan predator.

Setelah perang, pengawasan kawasan berburu di Zavidovo diambil alih oleh Menteri Pertahanan. Anggota Perkumpulan Berburu Militer mulai membayar iuran sebesar 10 rubel untuk berburu ala safari—jumlah yang setara dengan membeli dua kilogram kentang saat itu. Namun, beberapa orang terpilih mendapatkan akses gratis, biasanya mereka yang dekat dengan sang menteri.

Data tahun 1951 menunjukkan pengeluaran untuk pemeliharaan para pemburu selama tiga tahun mencapai lebih dari 7 juta rubel, angka yang luar biasa besar dan setara dengan harga seratus tank! Setelah mengetahui pemborosan ini, Stalin memerintahkan agar wilayah strategis tersebut dibersihkan dari kegiatan yang tidak produktif. Nasib hewan di sana tidak diketahui, kabarnya mereka diburu habis oleh penjaga hutan setempat.

Setelah kematian Stalin, Zavidovo kembali menjadi wilayah istimewa. Nikita Khrushchev mengusulkan berbagai ide untuk mengembangkan tanah bersejarah ini yang mendapat dukungan dari lingkungannya. Kawasan berburu teladan mulai dibangun, termasuk konstruksi rumah kecil untuk pengunjung menikmati alam. Di sinilah pejabat partai dan negara Soviet sering mengadakan pertemuan megah dengan anggota Presidium dan menerima delegasi asing, menciptakan suasana santai untuk membahas hal penting di udara segar.

Wakil Perdana Menteri Soviet, Anastas Mikoyan, tidak tertarik pada berburu dan jarang mengunjungi Zavidovo. Salah satu kunjungannya terjadi pada 1965 saat Presiden Finlandia Urho Kaleva Kekkonen datang atas undangan Nikita Khrushchev. Kekkonen adalah penggemar berat berburu dan mempersiapkan diri dengan baik, termasuk memakai topi olahraga mencolok agar mudah dikenali saat berburu bersama duta besar dan rombongan.

Leonid Brezhnev pun sangat gemar berburu. Ia menghabiskan banyak waktu di Zavidovo dan dikenal sering menerima senapan berburu baru sebagai hadiah di setiap perayaan. Ia datang dengan mobil mewah pemberian kolega Barat dan menjalankan tiga ritual sederhana: minum vodka, mandi sauna, dan berburu. Kombinasi ini menjadi kunci hari yang sempurna.

Para tamu yang sering berkunjung ke Zavidovo disambut dengan megah. Untuk banyak orang, sasaran berburu berupa patung babi hutan sudah disiapkan sebelumnya, karena tidak semua orang memiliki kesabaran dan ketahanan untuk melacak buruannya sendiri.

Pada awal 1970-an, di kawasan favorit Brezhnev dibangun kolam renang, tambahan kecil untuk hotel, dan pengeboran tiga sumur artesis yang menyediakan air bersih. Fasilitas pengolahan air, laundry, dan ruang pendingin untuk trofi juga dibangun, termasuk sebuah pabrik pengasapan daging yang diminta khusus, di mana koki terbaik menyiapkan hidangan berburu untuk para tamu.

Foto oleh Vladimir Musalyan dan Valentin Sobolev/ITAR-TASS

Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Kehidupan Nyata pada tanggal 01-09-2024. Artikel berjudul "Rahasia di Balik Kegemaran Para Pemimpin Soviet pada Berburu" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Kehidupan Nyata. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.

Artikel " Rahasia di Balik Kegemaran Para Pemimpin Soviet pada Berburu " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Kehidupan Nyata, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.