Mengenal Sindrom Savant: Keajaiban di Balik Keterbatasan
Temukan keunikan sindrom savant yang menggabungkan keterbatasan mental dengan kecerdasan luar biasa dalam bidang tertentu. Pelajari asal-usul, ciri khas, dan potensi luar biasa dari para savant yang menginspirasi dunia.
Cedera otak dan gangguan mental dapat membuka pintu bagi kecerdasan luar biasa pada seseorang.
Apa itu Sindrom Savant?
Sindrom savant adalah kondisi di mana individu dengan gangguan mental berat, seperti autisme, menunjukkan kemampuan luar biasa dalam bidang tertentu. Misalnya, kemampuan matematis atau memori fenomenal yang menakjubkan.
Para ahli menyebut bakat ini sebagai "pulau kecerdasan", yang menandakan bahwa di tengah keterbatasan dan ketidakmampuan mengendalikan diri, terdapat kejeniusan yang memancar.
Kondisi ini sangat langka, terjadi pada sekitar satu dari jutaan orang.
Istilah "savant" pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan Inggris John Langdon Down pada tahun 1887. Ia mengamati anak-anak dengan kecerdasan rendah, salah satunya mampu menghafal karya monumental "The Rise and Fall of the Roman Empire" secara lengkap, bahkan dari depan ke belakang, sementara yang lain memiliki bakat menggambar atau menghitung yang luar biasa. Ia menyebut mereka "idiot savants" (dalam bahasa Prancis, savant berarti "ilmuwan").
Namun, istilah tersebut kemudian dianggap kurang tepat karena kebanyakan savant memiliki IQ di atas 40. Kemudian istilah "autistic savant" digunakan karena banyak dari mereka menunjukkan gejala spektrum autisme.
Ketika diketahui bahwa hanya sekitar 50-75% savant memang mengalami autisme, sementara sisanya memiliki gangguan mental atau kerusakan sistem saraf pusat lainnya, istilah tersebut disederhanakan menjadi "sindrom savant" atau savantisme.
Ciri-ciri Sindrom Savant
Savant dapat menunjukkan bakat luar biasa di berbagai bidang, meskipun biasanya disertai dengan keterbatasan mental yang mendalam.
Kelima bidang utama di mana kejeniusan ini muncul adalah:
- Seni, dengan bakat artistik langka dan menakjubkan.
- Memori, kemampuan mengingat detail yang sangat kompleks seperti angka, pemandangan, peta rumit, atau teks secara mendalam hanya dengan sekali lihat.
- Perhitungan aritmatika, terutama kemampuan menghitung kalender secara akurat selama puluhan hingga ratusan tahun. Para "manusia kalender" bisa menyebutkan hari dalam minggu untuk tanggal tertentu dan mengingat kegiatan mereka pada waktu spesifik dalam hidup.
- Musik, kemampuan mengingat dan memainkan karya musik yang baru pertama kali didengar secara sempurna.
- Orientasi ruang, dengan kemampuan menghafal tata letak tempat dan peta dengan tepat sehingga tak pernah tersesat meski di kota asing, hanya dengan sekali melihat peta.
Salah satu savant paling terkenal di dunia adalah Raymond Babbitt dari film "Rain Man". Karakter ini terinspirasi oleh seseorang yang mampu menghafal lebih dari 6.000 buku, memiliki pengetahuan ensiklopedis tentang geografi, musik, sastra, sejarah, olahraga, mengetahui kode pos seluruh kota di AS, dan mengutip buku telepon dengan sempurna.
Asal Usul Sindrom Savant
Belum ada data pasti, namun para ilmuwan percaya sindrom ini merupakan gangguan genetik bawaan. Otak savant bekerja berbeda, memberi akses pada informasi tingkat rendah yang tersimpan dalam neuron dan umumnya tidak tersedia dalam kesadaran normal.
Banyak savant memiliki kerusakan atau bahkan kehilangan corpus callosum, penghubung antara kedua belahan otak. Otak mencoba mengkompensasi dengan membentuk koneksi saraf baru, yang kadang menghasilkan memori fenomenal.
Pria lebih sering mengalami savantisme dibanding wanita, dengan rasio sekitar enam banding satu.
Sindrom savant juga dapat muncul setelah cedera otak parah yang merusak lobus temporal kiri depan. Studi menunjukkan jika area ini dinonaktifkan sementara, beberapa individu menunjukkan tanda-tanda savant, seperti peningkatan kemampuan mengingat angka atau menggambar dari ingatan.
Ada kemungkinan kemampuan savant dapat dibangkitkan pada orang sehat dengan stimulasi otak, obat-obatan, meditasi, dan metode lainnya. Namun, penelitian masih terbatas dan belum ada jaminan metode ini aman atau efektif.
Bisakah Sindrom Savant Disembuhkan?
Sindrom savant bukan penyakit dan tidak tercantum dalam manual diagnostik gangguan mental seperti DSM-5.
Pengobatan difokuskan pada kondisi utama yang menyertainya, seperti autisme, sindrom Asperger, gangguan sistem saraf pusat, atau akibat cedera otak. Jika kondisi dasar ini berhasil dikendalikan, gejala savant dapat berkurang atau bahkan hilang.
Seringkali setelah rehabilitasi, bakat savant tetap ada dan bahkan membantu individu beradaptasi sosial, serta menemukan cara untuk menyalurkan kejeniusan mereka demi manfaat masyarakat.
Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Gaya Hidup Sehat & Kesejahteraan pada tanggal 05-02-2022. Artikel berjudul "Mengenal Sindrom Savant: Keajaiban di Balik Keterbatasan" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Gaya Hidup Sehat & Kesejahteraan. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.
Artikel " Mengenal Sindrom Savant: Keajaiban di Balik Keterbatasan " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Gaya Hidup Sehat & Kesejahteraan, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.


