Mengapa Pembangun Rumah Kesulitan Memenuhi Permintaan Hunian Baru
Permintaan hunian baru terus meningkat, namun pembangun rumah menghadapi tantangan besar akibat biaya tinggi dan suku bunga yang melonjak. Pelajari mengapa pasokan rumah baru sulit memenuhi kebutuhan pasar saat ini.
Pembangunan rumah baru diharapkan dapat meningkatkan pasokan dan menurunkan harga rumah, namun pembangun menghadapi tantangan biaya yang signifikan.
Poin Penting
- Pembangun rumah berupaya menutupi kekurangan sekitar 6,5 juta unit rumah di pasar.
- Mereka menghadapi tekanan biaya yang besar saat berusaha memenuhi permintaan yang belum terpenuhi akibat suku bunga KPR yang tinggi.
- Suku bunga pinjaman untuk pengembangan dan pembelian lahan berada di atas 8,5%, dengan pemberi pinjaman yang semakin berhati-hati dalam memberikan dana.
- Meski kendala rantai pasok selama pandemi mereda, harga bahan bangunan tetap berada di level tinggi.
Pembangun rumah sedang berusaha keras memenuhi permintaan akibat minimnya rumah yang tersedia di pasar, namun tingkat suku bunga yang tinggi dan inflasi membatasi kemampuan mereka untuk menambah pasokan secara signifikan.
Rumah baru menyumbang hampir 31% dari total rumah yang tersedia di pasar—persentase tertinggi sepanjang kuartal ketiga menurut data terbaru dari Redfin. Diperkirakan terdapat kekurangan sekitar 6,5 juta unit rumah baru yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan saat ini. Pembangunan hunian meningkat, dengan pengeluaran konstruksi residensial pada September naik 0,6% menjadi sekitar $872 miliar.
"Kita benar-benar membutuhkan peningkatan aktivitas pembangunan rumah," kata Nick Bailey, Presiden dan CEO RE/MAX. "Pembangunan rumah baru melambat drastis setelah Resesi Besar dan belum kembali ke tingkat yang cukup untuk menutup kekurangan tersebut."
Lonjakan suku bunga tidak hanya mempengaruhi KPR, tetapi juga berdampak luas pada pembangun rumah.
Pembangun Rumah Menghadapi Krisis Kredit
Sebuah survei dari National Association of Home Builders (NAHB) menunjukkan bahwa pembangun rumah semakin kesulitan mendapatkan kredit untuk membeli dan mengembangkan lahan.
Selain suku bunga pinjaman yang kini melebihi 8,5% untuk pengadaan lahan, pemberi pinjaman juga mengurangi jumlah pembiayaan yang tersedia. Beberapa pembangun melaporkan bahwa pemberi pinjaman meminta jaminan pribadi atau agunan yang tidak terkait langsung dengan proyek pengembangan.
Harga Bahan Bangunan Turun dari Puncaknya Namun Masih Tinggi
Kenaikan harga bahan bangunan menjadi salah satu hambatan utama dalam penyediaan rumah baru, menurut Derek Wyatt, Managing Director di RCLCO Real Estate Consulting.
Indeks Harga Produsen, yang sering menjadi indikator awal inflasi konsumen, menunjukkan bahwa harga bahan bangunan melonjak selama pandemi COVID-19 dan belum turun dari puncaknya.
Meskipun masalah rantai pasok selama pandemi telah mereda, harga bahan bangunan tetap tinggi dan belum menunjukkan tren penurunan yang signifikan.
"Kenaikan harga memang mulai melambat dan ada harapan biaya bahan bangunan akan turun, namun tekanan biaya ini masih membebani para pembangun rumah," ujar Wyatt.
Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Berita Ekonomi pada tanggal 11-11-2023. Artikel berjudul "Mengapa Pembangun Rumah Kesulitan Memenuhi Permintaan Hunian Baru" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Berita Ekonomi. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.
Artikel " Mengapa Pembangun Rumah Kesulitan Memenuhi Permintaan Hunian Baru " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Berita Ekonomi, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.


