Membedah 10 Mitos Seputar Keperawanan yang Perlu Kamu Ketahui
Team ZAMONA
Team ZAMONA 4 tahun yang lalu
Kolektif Editorial #Sex
0
8.2K

Membedah 10 Mitos Seputar Keperawanan yang Perlu Kamu Ketahui

Keperawanan sering kali diselimuti oleh berbagai mitos dan kesalahpahaman. Yuk, kita kupas tuntas mitos-mitos umum agar kamu bisa menilai dengan bijak dan menghindari kebingungan.

Kapan waktu yang tepat untuk memulai? Di mana tempat yang aman? Dengan siapa? Apakah kontrasepsi benar-benar penting?

Keperawanan telah lama dikelilingi oleh berbagai mitos dan cerita yang membingungkan. Kami akan mengupas dan mengklarifikasi beberapa mitos paling populer agar kamu mendapatkan fakta yang benar.

Mitos 1: Semua orang memulai di usia 13-14 tahun

Siapa sebenarnya "semua orang" itu? Seringkali, remaja banyak membicarakan topik ini sebagai cara untuk menunjukkan kedewasaan dan kemandirian. Namun, rata-rata usia pertama kali berhubungan seksual di Indonesia adalah sekitar 17,4 tahun. Usia ini juga dipengaruhi oleh kondisi keluarga, tingkat pendidikan, dan rasa percaya diri. Sebagai contoh, satu dari empat remaja memulai sebelum usia 16, sementara di kalangan pelajar kejuruan bisa mencapai setengah.

Mitos 2: Selaput dara menebal seiring bertambahnya usia, sehingga semakin sulit kehilangan keperawanan jika terlambat

Sebenarnya, struktur anatomi selaput dara sangat bervariasi dan tergantung pada kondisi tubuh masing-masing individu, bukan usia. Jika selaput dara elastis saat usia 18, maka pada usia 28 pun tetap elastis dan tidak mengeras.

Mitos 3: Memulai kehidupan seksual terlalu dini berbahaya bagi kesehatan

Ini memang benar. Selaput dara berfungsi sebagai penghalang terhadap infeksi sebelum mikroflora pelindung vagina terbentuk sempurna, biasanya hingga usia 18-19 tahun. Selain itu, dinding vagina pada remaja sangat tipis sehingga mudah terluka saat berhubungan intim, yang dapat menyebabkan peradangan dan risiko komplikasi seperti infertilitas.

Mitos 4: Memulai hubungan seksual terlambat juga berbahaya bagi kesehatan

Dulu, ada anggapan bahwa migrain, gangguan ovarium, dan jerawat disebabkan oleh keperawanan yang berkepanjangan. Sementara beberapa kondisi tersebut memang dapat dipengaruhi oleh faktor hormonal dan frekuensi aktivitas seksual (termasuk orgasme), hal itu tidak ada kaitannya dengan keberadaan selaput dara.

Banyak wanita yang pertama kali berhubungan intim di usia 28, 30, atau bahkan 35 tahun tetap bisa hamil dan melahirkan dengan sehat. Masalah kesehatan ginekologi lebih terkait dengan mitos lain, bukan keperawanan itu sendiri.

Membedah 10 Mitos Seputar Keperawanan
Ilustrasi Mitos Keperawanan

Mitos 5: Jika belum aktif secara seksual, tidak perlu periksa ke dokter kandungan

Sebaiknya, orangtua membawa anak perempuan ke dokter kandungan anak sejak usia 6-7 tahun. Jika tidak memungkinkan, setelah menstruasi pertama, sangat penting untuk mulai rutin melakukan pemeriksaan setidaknya sekali setahun agar berbagai penyakit bisa terdeteksi dan diobati sejak dini.

Mitos 6: Kehilangan keperawanan selalu menyakitkan dan berdarah banyak

Terkadang, memang bisa terjadi pendarahan jika pembuluh darah besar terluka, namun ini bukan hal yang umum. Jika nyeri atau pendarahan berlanjut lebih dari dua hari, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Namun, jika kondisi normal dan pasangan sudah cukup terangsang sehingga vagina terlumasi dengan baik, rasa sakit dan pendarahan bisa sangat minim bahkan tidak ada.

Mitos 7: Pasangan pertama harus lebih tua dan berpengalaman

Memang dianjurkan. Pasangan yang berpengalaman biasanya lebih sabar dan memahami bagaimana membantu pasangan baru merasa nyaman dan terangsang dengan optimal.

Mitos 8: Waktu terbaik kehilangan keperawanan adalah di dalam bak mandi

Air hangat memang membantu merilekskan otot dan mengurangi ketegangan, sehingga bisa mengurangi rasa sakit. Namun, air juga dapat menghilangkan pelumas alami vagina yang penting untuk kenyamanan. Selain itu, berhubungan di bak mandi rawan cedera jika tidak hati-hati. Jadi, bak mandi lebih cocok digunakan untuk pemanasan, kemudian lanjut di tempat tidur.

Mitos 9: Memakai kondom membuat hubungan seksual lebih sakit

Sebaliknya! Kondom modern biasanya dilapisi pelumas khusus yang mempermudah penetrasi dan mengurangi rasa sakit. Selaput dara tidak terpengaruh oleh penggunaan kondom karena faktor yang menentukan adalah kondisi organ intim, bukan kondom.

Mitos 10: Tidak mungkin hamil dari hubungan seksual pertama kali

Ini salah besar! Kehamilan bisa terjadi kapan saja saat ada hubungan seksual tanpa proteksi. Oleh karena itu, penting untuk mulai menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi sebelum aktif berhubungan, bahkan saat masih dalam tahap pendekatan.

Foto: Getty Images

Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Sex pada tanggal 14-02-2021. Artikel berjudul "Membedah 10 Mitos Seputar Keperawanan yang Perlu Kamu Ketahui" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Sex. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.

Artikel " Membedah 10 Mitos Seputar Keperawanan yang Perlu Kamu Ketahui " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Sex, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.

0
8.2K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.