Kenali Tanda Tak Biasa Kekurangan Zat Besi dalam Tubuh Anda
Kekurangan zat besi seringkali menunjukkan gejala yang tak terduga. Artikel ini mengungkap tanda-tanda unik yang patut Anda waspadai demi menjaga kesehatan optimal.
Baru kemarin Anda merasa penuh energi dan siap menghadapi segala tantangan, tapi hari ini terasa sangat lelah hingga sulit bangun dari tempat tidur? Bisa jadi tubuh Anda kekurangan zat besi. Bagaimana cara mengetahui kapan saatnya mengubah pola makan demi kesehatan lebih baik?
Peran Zat Besi dalam Tubuh Kita
Dalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar 3–4 gram zat besi (sekitar 0,02%), dengan hanya sekitar 3,5 mg berada di plasma darah. Sekitar 68% zat besi terkandung dalam hemoglobin, 27% dalam ferritin, 4% dalam mioglobin, dan 0,1% dalam transferin.
Fungsi utama zat besi meliputi:
- Berperan dalam proses metabolisme melalui reaksi enzimatik;
- Mendukung produksi sel darah merah;
- Membantu sintesis hemoglobin;
- Transportasi oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh;
- Menyediakan energi bagi tubuh;
- Meningkatkan kemampuan fisik dan kognitif;
- Memperkuat sistem imun tubuh.
Semakin banyak hemoglobin yang diproduksi tubuh, semakin cepat oksigen mencapai otot yang bekerja saat berolahraga. Kekurangan zat besi menyebabkan penurunan hemoglobin, sehingga oksigen sulit didistribusikan ke otot dan organ, yang berujung pada kelelahan dan napas cepat sebagai upaya tubuh meningkatkan suplai oksigen.
Zat besi masuk ke dalam tubuh melalui makanan, dibagi menjadi heme (berasal dari hewan) dan non-heme (berasal dari tumbuhan). Zat besi heme lebih mudah diserap tubuh (15–30%) dibandingkan zat besi non-heme.
Asam askorbat (vitamin C) dan protein hewani meningkatkan penyerapan zat besi, sementara konsumsi telur dan produk kaya kalsium, serta minuman seperti kopi dan teh (hitam dan hijau), beberapa obat, dan vitamin E dapat menurunkan penyerapan tersebut.
Tanda-Tanda Kekurangan Zat Besi yang Tidak Biasa
Keinginan makan tanah, kapur, pasta gigi, atau adonan kue. Fenomena ini, yang dikenal sebagai pica, sering dialami oleh mereka dengan defisiensi zat besi parah. Meski belum sepenuhnya dipahami secara ilmiah, orang dengan kondisi ini sering merasa malu untuk mengakuinya.
Kuku rapuh. Kondisi kuku dan kulit di sekitarnya mencerminkan kesehatan tubuh secara umum. Kuku yang rapuh dan berbentuk seperti sendok (koilonychia) merupakan gejala khas kekurangan zat besi.
Bibiran pecah-pecah. Selain akibat anemia, bibir pecah-pecah juga bisa disebabkan oleh udara kering, suhu dingin ekstrim, atau kebiasaan menjilat bibir. Namun, luka di sudut mulut yang menyakitkan dan sulit sembuh sering kali disebabkan oleh kekurangan zat besi, yang disebut angular cheilitis. Pengobatan biasa tidak efektif tanpa mengatasi defisiensi zat besi.
Bahasa bengkak. Atrofi lidah atau glossitis atrofi merupakan tanda lain dari kekurangan zat besi, ditandai dengan pembengkakan dan lidah yang sangat halus. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan berbicara, mengunyah, dan menelan.
Rasa ingin mengunyah es. Kondisi yang dikenal sebagai pagofagia ini sering muncul pada defisiensi zat besi akut. Alasan pastinya belum jelas, tetapi beberapa ahli menduga mengunyah es dapat meningkatkan kewaspadaan atau meredakan pembengkakan lidah.
Jika Anda hanya sesekali ingin mengunyah es dan rasa tersebut hilang setelahnya, biasanya tidak perlu khawatir. Namun, pada pagofagia kronis, konsumsi es bisa mencapai hingga satu kilogram per hari.
Kesemutan atau sensasi tidak nyaman di kaki. Sindrom kaki gelisah ditandai dengan sensasi terbakar, tarikan, atau kesemutan yang mendorong keinginan untuk menggerakkan kaki terus-menerus. Salah satu penyebab yang diduga kuat adalah kekurangan zat besi.
Tanda lain defisiensi zat besi meliputi pusing, kelelahan cepat, apatis, kesulitan berkonsentrasi, sistem imun melemah, gangguan pencernaan dan sirkulasi darah, hilangnya nafsu makan, serta sesak napas.
Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter
Jika Anda mengalami beberapa gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter dan lakukan tes darah. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter akan menyarankan perubahan pola makan atau meresepkan suplemen zat besi. Hindari pengobatan mandiri karena dapat menyebabkan kerusakan hati atau hilangnya massa tulang yang berujung pada osteoporosis.
Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Olahraga dan Kesehatan pada tanggal 20-11-2021. Artikel berjudul "Kenali Tanda Tak Biasa Kekurangan Zat Besi dalam Tubuh Anda" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Olahraga dan Kesehatan. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.
Artikel " Kenali Tanda Tak Biasa Kekurangan Zat Besi dalam Tubuh Anda " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Olahraga dan Kesehatan, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.


