Hugo Ekitike: Penyerang Liverpool dalam Kata-katanya Sendiri
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 2 bulan yang lalu
Tim Redaksi #Berita Olahraga
0
5.8K

Hugo Ekitike: Penyerang Liverpool dalam Kata-katanya Sendiri

Hugo Ekitike duduk bersama Kelly Somers untuk membahas pengalamannya bermain untuk Liverpool dan sifatnya yang tertutup.

The Football Interview adalah seri baru di mana nama-nama besar olahraga dan hiburan bergabung dengan Kelly Somers untuk percakapan berani dan mendalam tentang olahraga favorit nasional.

Kami membahas pola pikir, motivasi, momen penentu, puncak karier, dan refleksi personal. The Football Interview menghadirkan sosok di balik pemain.

Wawancara tayang setiap Sabtu di INLIBER iPlayer, INLIBER Sounds, dan situs INLIBER Sport. Wawancara minggu ini disiarkan di INLIBER One pukul 23:40 BST, Sabtu, 4 Oktober (dan setelah Sportscene di Skotlandia).

Hugo Ekitike langsung memberikan dampak setelah bergabung dengan Liverpool, mencetak lima gol dalam 10 penampilan pertamanya.

Pemain Prancis ini beradaptasi cepat di Premier League setelah pindah senilai £69 juta dari Eintracht Frankfurt musim panas lalu.

Pada usia 23 tahun, Ekitike memulai karier di Reims, sempat singgah di Denmark bersama Vejle Boldklub, lalu bergabung dengan Paris St-Germain, pertama sebagai pinjaman, kemudian kontrak jangka panjang.

Meski di Paris kariernya tak berjalan mulus, transfer ke Frankfurt memulai lonjakan performanya.

Dia mencetak 15 gol dan memberikan delapan assist di Bundesliga musim lalu.

Ekitike berbicara dengan Kelly Somers tentang masa kecilnya, pengalamannya bermain bersama Mohamed Salah, dan hobinya menggambar.

Kelly Somers: Seperti apa Hugo Ekitike saat masih kecil?

Hugo Ekitike: Pemalu. Sangat pemalu. Saya sudah berubah sekarang. Baik hati, sama seperti sekarang, dan sangat bersemangat soal sepak bola.

Kelly: Kapan sepak bola masuk dalam hidupmu, atau apakah itu selalu ada?

Hugo: Saya pikir sepak bola adalah hidup saya. Saya selalu bermain sepak bola. Bahkan saat saya berbicara dengan saudara, kebanyakan topiknya sepak bola. Itu hasrat saya dan saya sangat mencintai apa yang saya lakukan. Saat ini, itu satu-satunya yang ada di pikiran saya sejak kecil.

Kelly: Kamu menyebut saudaramu—apakah mereka kenangan pertamamu bermain sepak bola?

Hugo: Mereka tidak terlalu jago! Kami semua suka sepak bola, tetapi biasanya hanya main di jalan. Saya selalu main di luar, juga di sekolah. Saya bermain di mana saja saat kecil, itu kenangan saya tentang sepak bola.

Kelly: Kapan kamu menyadari dirimu lebih baik daripada saudara dalam sepak bola?

Hugo: Bukan hanya saudara, sepupu saya juga main. Mereka bermain untuk kesenangan, tapi tidak sampai level atas. Keluarga saya mencintai sepak bola dan berbagi passion itu. Mereka tidak berhasil, tapi mereka menjalani mimpi melalui saya.

Kelly: Apakah kamu selalu bermain di posisi depan?

Hugo: Saya selalu pemain ofensif. Dulu saya lebih kecil, jadi jadi winger, tapi antara 16-21 tahun saya tumbuh tinggi, jadi saya pindah ke tengah sebagai penyerang tengah.

Kelly: Bisa ingat nama tim pertamamu dan apa yang kamu ingat dari sana?

Hugo: Cormontreuil. Itu klub di daerah saya jadi tidak terlalu serius. Kami langsung main tanpa pemanasan, hanya bermain game. Saat itu saya baru empat setengah tahun dan hanya belajar dasar-dasar. Pergi ke sepak bola untuk bersenang-senang. Masa-masa yang menyenangkan.

Kelly: Ada pelatih yang berpengaruh dalam kariermu?

Hugo: Pelatih pertama saya, Rodolf. Dia yang membawa saya ke Cormontreuil saat kecil. Di Paris, kami tidak sering bicara tapi saya ingat dia. Jika suatu hari pulang kampung, saya akan menyapanya.

Kelly: Apakah ada titik balik dalam kariermu?

Hugo: Saat usia 14 di akademi Reims, saya buruk. Saya sering melamun di lapangan. Orangtua dipanggil dan diberi tahu musim itu mungkin musim terakhir saya di sana. Saya sadar saya harus berubah. Setelah itu saya fokus dan performa saya meningkat—titik balik pertama saya.

Kelly: Titik balik lain?

Hugo: Waktu ke Denmark, saya duduk di bangku cadangan dan tidak bermain. Itu membuat saya ingin membuktikan diri. Saat kembali ke Reims, saya jadi pilihan utama. Saya tunjukkan di pra-musim bahwa saya layak main—titik balik yang mengubah hidup.

Kelly: Bagaimana pengaruh waktu di PSG?

Hugo: Menjadi pemain profesional adalah titik balik besar dalam hidup. Di PSG saya merasakan kegagalan untuk pertama kali. Itu membuat saya lebih tangguh secara mental. Saya berubah jadi pemain dan manusia yang lebih baik.

Kelly: Bagaimana pengalamanmu di Liverpool sejauh ini?

Hugo: Rasanya bangga. Dari mana saya berasal hingga ke sini. Saya sadar sepak bola penuh momen—bisa cepat di puncak lalu turun. Saya selalu siap, bekerja keras, terus berkembang, dan membantu tim meraih trofi.

Kelly: Bagaimana rasanya bermain dengan Mohamed Salah?

Hugo: Sangat menyenangkan. Mo orangnya baik, ramah, dan mudah diajak bicara. Saya dulu menontonnya di TV mencetak gol, kini saya belajar banyak darinya di lapangan.

Kelly: Bagaimana dia di luar lapangan?

Hugo: Dia sangat santai. Lebih ramah dari kesan di TV. Semua pemain di sini terbuka dan membantu saya beradaptasi.

Kelly: Ingatan masa kecilmu?

Hugo: Saya besar bersama ibu dan adik. Sehari-hari hanya sekolah dan bermain sepak bola di mana-mana.

Kelly: Aku lihat video teman dan saudaramu saat kamu mencetak gol pertama untuk Liverpool.

Hugo: Teman saya ada di sana, tapi saya tidak suka video seperti itu. Meski begitu, itu kenangan indah—mereka ada di momen suka dan duka saya. Semoga saat saya cetak gol lagi, mereka masih ada di situ.

Kelly: Kamu cukup tertutup?

Hugo: Saya suka terkenal sebagai pemain, tapi kehidupan pribadi saya ingin tetap privat. Orang tidak perlu tahu apa yang saya lakukan di rumah atau waktu luang.

Kelly: Apa yang kamu lakukan saat libur?

Hugo: Jika dua hari libur, saya pulang ke Paris bertemu keluarga. Kalau satu hari, saya istirahat di rumah—recovery, main PlayStation, berenang, jacuzzi, nonton film.

Kelly: Film favorit?

Hugo: Favorit saya Whiplash dan The Wolf of Wall Street.

Kelly: Satu hal yang mungkin mengejutkan?

Hugo: Saya kidal, apakah kamu tahu? Saya juga bisa menggambar orang dan berbagai objek—itu talenta rahasia saya.

Kelly: Jika hanya satu pencapaian lagi yang bisa kamu raih, apa itu?

Hugo: Banyak yang ingin dicapai, tapi sekarang saya fokus juara Premier League bersama Liverpool.

Hugo Ekitike menekankan pentingnya kerja keras, ketahanan mental, dan menjaga privasi, sambil berambisi membantu Liverpool meraih gelar.

Topik ini dilaporkan oleh BBC Sport.

Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Berita Olahraga pada tanggal 06-10-2025. Artikel berjudul "Hugo Ekitike: Penyerang Liverpool dalam Kata-katanya Sendiri" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Berita Olahraga. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.

Artikel " Hugo Ekitike: Penyerang Liverpool dalam Kata-katanya Sendiri " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Berita Olahraga, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.

0
5.8K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.