Cara Membangun Komunikasi Efektif dengan Remaja yang Enggan Mendengar
Tonya Rubtsova
Tonya Rubtsova 5 tahun yang lalu
Pemimpin Redaksi Proyek Khusus #Tips Ahli & Artikel Inspiratif
0
3.9K

Cara Membangun Komunikasi Efektif dengan Remaja yang Enggan Mendengar

Temukan strategi komunikasi yang disarankan oleh para psikolog untuk membangun hubungan yang harmonis dengan remaja, terutama saat mereka enggan mendengarkan. Pelajari bagaimana mendengarkan dengan empati dan membangun kepercayaan.

Ketika setiap usaha Anda untuk berkomunikasi dengan remaja berakhir dengan pertengkaran atau jawaban singkat seperti "Aku baik-baik saja", saatnya mengubah pendekatan Anda.

1. Hindari Memaksakan Otoritas dan Pengalaman

  • Kata yang sebaiknya dihindari: "Karena aku bilang begitu", "Aku lebih tua dan lebih tahu".
  • Cara yang lebih baik: "Aku akan jelaskan mengapa aku pikir ini yang terbaik".

Kurangnya penjelasan sering menjadi penyebab konflik dalam keluarga. Mungkin menggoda untuk menggunakan otoritas orang tua untuk menekan penolakan remaja, tapi penting untuk bersabar. Tekanan hanya memberikan solusi sementara; remaja mungkin menurut sekarang, tapi jarak emosional akan bertambah. Dalam jangka panjang, ini bisa memicu pemberontakan atau isolasi diri.

Selain itu, mengajarkan remaja untuk menerima segalanya begitu saja tanpa alasan membuat mereka sulit mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Dengan menjelaskan alasan, Anda melatih mereka untuk mengutamakan logika dan fakta, bukan hanya mengikuti otoritas. Ini sangat berguna di dunia yang penuh dengan saran dan opini.

2. Hargai Hak Remaja untuk Memiliki Pendapat Sendiri

  • Kata yang sebaiknya dihindari: "Selama kamu tinggal di rumahku, kamu harus menurut aku".
  • Cara yang lebih baik: "Aku mengerti pendapatmu, tapi aku melihatnya dari sudut pandang berbeda".
Menghargai Pendapat Remaja
Gambar: Anika Turchan / ZAMONA

Suatu saat, anak Anda akan mulai menjadi individu yang terpisah dari Anda. Meskipun secara formal mereka masih bergantung pada Anda, mereka mulai membentuk pandangan dan cara berpikir sendiri. Terimalah kenyataan bahwa remaja adalah pribadi yang berhak memiliki pendapat berbeda.

Tugas Anda adalah menjelaskan perspektif Anda, sementara keputusan untuk menerima atau tidak tetap di tangan mereka. Jika Anda merasa mereka membuat keputusan yang salah, carilah kompromi bersama. Misalnya, jika anak Anda tidak ingin melanjutkan kuliah sementara keluarga Anda memiliki tradisi akademis, cari titik temu melalui diskusi terbuka.

Perubahan sikap remaja dari anak yang ceria menjadi lebih tertutup memang sulit, tapi penting untuk terus berupaya memahami mereka. Sebagai contoh, proyek khusus dari perusahaan Heineken bekerja sama dengan psikolog membantu orang tua memahami bahasa remaja dan membina komunikasi yang efektif, termasuk dalam topik sensitif seperti konsumsi alkohol.

3. Bagikan Perasaan dan Pengalaman Pribadi

  • Kata yang sebaiknya dihindari: "Jangan ikut campur urusan orang dewasa", "Nanti kamu akan mengerti".
  • Cara yang lebih baik: "Hari ini aku mengalami sesuatu yang menarik, ingin aku ceritakan".

Jika Anda berusaha selalu menjadi orang tua yang sempurna, remaja bisa menganggap Anda membosankan. Mereka lebih tertarik pada orang yang nyata dengan kelebihan dan kekurangan. Dengan berbagi pengalaman pribadi, Anda memberi ruang bagi mereka untuk berempati dan membuka diri.

Tentu, ini bukan berarti membebankan masalah Anda kepada mereka, tapi misalnya menceritakan kesulitan di tempat kerja atau pengalaman masa lalu yang menyakitkan. Kejujuran biasanya mendorong mereka untuk berbagi pula, memperkuat hubungan emosional.

4. Hormati Remaja dan Privasi Mereka

  • Kata yang sebaiknya dihindari: "Di sini tidak ada yang milikmu".
  • Cara yang lebih baik: "Boleh aku pinjam pensilmu?".

Untuk mendapatkan rasa hormat dan perhatian, Anda harus memberi terlebih dahulu. Dengarkan tanpa menyela, jangan berteriak, ketuk pintu sebelum masuk, dan minta izin untuk menggunakan barang mereka. Menghargai hal-hal kecil ini jauh lebih efektif daripada aturan ketat dan tuntutan.

Hormati juga hak mereka atas privasi, seperti uang jajan yang mereka kelola sendiri atau password ponsel. Transparansi hanya perlu diwajibkan untuk keamanan dan kesehatan. Memberi kebebasan membuat mereka merasa dipercaya dan mandiri.

5. Minta Pendapat Mereka

  • Kata yang sebaiknya dihindari: "Kamu masih kecil, jangan ngajarin orang tua!", "Kamu belum tahu apa-apa tentang hidup".
  • Cara yang lebih baik: "Bantu aku pilih sepatu yang keren, yang sedang tren sekarang apa ya?".

Komunikasi yang hanya satu arah terasa membosankan. Bahkan orang dewasa pun kehilangan fokus jika terus diberi nasehat. Sisipkan permintaan pendapat agar percakapan lebih hidup, misalnya soal pakaian untuk acara kantor atau warna cat dinding.

Meski Anda masih bertanggung jawab secara finansial, remaja ingin merasa dewasa. Berikan kesempatan mereka mengambil keputusan dan bertanggung jawab untuk hal-hal kecil, ini akan membuat komunikasi lebih seimbang dan bermakna.

6. Jangan Hindari Topik yang Sulit

  • Kata yang sebaiknya dihindari: "Di sekolah pasti sudah diajari semuanya", "Jangan minum yang lebih keras dari soda!".
  • Cara yang lebih baik: "Bagaimana pandangan teman-temanmu soal minuman beralkohol? Yuk kita obrolkan".
Jangan Menghindari Topik Sulit
Gambar: Anika Turchan / ZAMONA

Remaja biasanya penasaran dengan hal-hal yang dianggap tabu atau dewasa, seperti alkohol. Mengabaikan topik ini justru membuat mereka mencari informasi dari sumber yang kurang terpercaya. Mulailah diskusi sebelum mereka terlibat, jelaskan bahwa alkohol adalah bagian dari dunia orang dewasa tapi harus digunakan dengan tanggung jawab.

Jika terjadi kesalahan, hindari hukuman yang berlebihan agar remaja tidak menutup diri atau berbohong. Fokuslah pada solusi dan dialog terbuka agar mereka merasa didukung, bukan dihakimi.

Mempraktikkan komunikasi yang baik memang membutuhkan kesabaran dan energi. Anda dapat mencoba menggunakan chatbot interaktif yang dikembangkan bersama psikolog untuk melatih percakapan dengan remaja. Ini membantu Anda memahami bagaimana remaja memaknai kata-kata yang Anda ucapkan dan memilih pendekatan terbaik untuk membangun hubungan yang positif.

Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Tips Ahli & Artikel Inspiratif pada tanggal 05-10-2020. Artikel berjudul "Cara Membangun Komunikasi Efektif dengan Remaja yang Enggan Mendengar" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Tips Ahli & Artikel Inspiratif. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.

Artikel " Cara Membangun Komunikasi Efektif dengan Remaja yang Enggan Mendengar " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Tips Ahli & Artikel Inspiratif, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.

0
3.9K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.