Cara Cerdas Mengenali Saham yang Salah Harga
Ryan Downie
Ryan Downie 5 tahun yang lalu
Senior Financial Analyst & Equity Research Specialist #Trading Saham
0
5.7K

Cara Cerdas Mengenali Saham yang Salah Harga

Pelajari teknik-teknik efektif untuk mengenali saham yang salah harga melalui metode valuasi fundamental dan analisis teknikal yang dapat membantu Anda mengambil keputusan investasi yang tepat.

Ariel Courage adalah editor berpengalaman, peneliti, dan mantan pemeriksa fakta yang telah bekerja dengan berbagai publikasi keuangan terkemuka, termasuk The Motley Fool dan Passport to Wall Street.

Para investor yang ingin memaksimalkan keuntungan sering mencari saham yang harganya tidak sesuai nilai sebenarnya, membuka peluang beli untuk saham yang undervalued dan peluang jual untuk yang overvalued. Namun, tidak semua orang setuju bahwa saham bisa salah harga, terutama para pendukung teori pasar efisien. Teori ini berpendapat bahwa harga pasar sudah mencerminkan seluruh informasi yang tersedia secara merata dan bahwa gelembung aset lebih dipengaruhi oleh perubahan informasi dan ekspektasi daripada perilaku spekulatif yang berlebihan.

Meski begitu, banyak investor percaya bahwa pasar umumnya efisien, namun ada waktu saham tertentu yang harganya menyimpang. Pada saat pasar naik atau turun ekstrem, harga bisa terdorong jauh dari nilai wajarnya, membuat investor harus jeli mengenali puncak dan lembah siklus ekonomi. Informasi penting tentang perusahaan terkadang terabaikan, terutama pada saham berkapitalisasi kecil yang kurang mendapat perhatian analis dan media. Selain itu, reaksi pasar terhadap berita bisa berlebihan sehingga harga saham menjadi tidak proporsional sementara waktu.

Kesempatan ini dapat ditemukan melalui beberapa metode utama. Valuasi relatif dan valuasi intrinsik fokus pada data keuangan dan fundamental perusahaan. Valuasi relatif membandingkan berbagai metrik untuk mengevaluasi saham dibandingkan dengan saham lain, sedangkan valuasi intrinsik menghitung nilai bisnis secara independen dari harga pasar. Analisis teknikal membantu memprediksi pergerakan harga saham berdasarkan perilaku pelaku pasar.

Valuasi Relatif

Analis keuangan menggunakan berbagai rasio untuk mengaitkan harga saham dengan data fundamental. Rasio harga terhadap laba (P/E) mengukur harga saham dibandingkan laba per saham tahunan, menjadi indikator populer karena laba mencerminkan nilai bisnis. Biasanya, P/E menggunakan estimasi laba ke depan karena laba masa lalu sudah tercermin dalam neraca. Rasio harga terhadap nilai buku (P/B) menunjukkan berapa banyak nilai perusahaan berasal dari nilai bukunya dan penting untuk analisis sektor keuangan serta mengidentifikasi spekulasi harga saham. Rasio nilai perusahaan (EV) terhadap EBITDA membantu membandingkan perusahaan dengan struktur modal berbeda atau kebutuhan investasi yang beragam, berguna untuk penilaian lintas industri.

Analisis hasil juga umum digunakan untuk mengukur pengembalian investasi sebagai persentase dari harga beli saham. Dividen, laba, dan arus kas bebas sering dijadikan dasar perhitungan hasil yang menggambarkan potensi keuntungan.

Namun, rasio dan hasil ini tidak cukup untuk menentukan kesalahan harga secara sendiri. Mereka harus dibandingkan dengan saham lain dalam kelompok sejenis. Tiap jenis perusahaan memiliki karakteristik valuasi berbeda; misalnya, perusahaan pertumbuhan biasanya memiliki P/E lebih tinggi dibanding perusahaan matang yang cenderung memiliki struktur modal lebih berutang. Begitu juga, rata-rata P/B bervariasi antar sektor. Analisis relatif efektif untuk menilai daya tarik saham dibandingkan pesaing, tetapi harus dilakukan antar perusahaan yang sebanding.

Nilai Intrinsik

Beberapa investor mengikuti ajaran Benjamin Graham dan David Dodd dari Columbia Business School, yang percaya bahwa saham memiliki nilai intrinsik independen dari harga pasar. Dalam pandangan ini, nilai sejati saham ditentukan oleh data keuangan fundamental dengan sedikit atau tanpa spekulasi mengenai kinerja masa depan. Dalam jangka panjang, harga pasar akan cenderung mendekati nilai intrinsik meskipun ada fluktuasi sementara. Warren Buffett adalah contoh investor nilai yang berhasil menerapkan teori ini selama puluhan tahun.

Nilai intrinsik dihitung menggunakan data keuangan dan bisa memasukkan asumsi tentang pengembalian di masa depan. Metode discounted cash flow (DCF) sangat populer, di mana nilai bisnis dihitung berdasarkan arus kas yang dapat dihasilkan dan arus kas masa depan didiskontokan ke nilai saat ini untuk memperhitungkan biaya modal. Meskipun analisis lanjutan lebih rumit, neraca pada waktu tertentu hanya mencerminkan struktur bisnis penghasil kas, sehingga nilai perusahaan sebenarnya dapat ditentukan dari nilai diskonto arus kas masa depan.

Metode residual income juga digunakan untuk menghitung nilai intrinsik. Dalam jangka panjang, perhitungan ini sama dengan DCF namun dengan pendekatan teori yang berbeda. Metode ini menganggap nilai bisnis adalah ekuitas bersih saat ini ditambah jumlah laba di masa depan yang melebihi tingkat pengembalian yang diperlukan. Tingkat pengembalian yang diperlukan ini bervariasi antar investor dan dihitung berdasarkan harga pasar dan hasil obligasi.

Analisis Teknikal

Beberapa investor mengabaikan analisis fundamental dan memilih menilai nilai saham berdasarkan perilaku pelaku pasar melalui analisis teknikal. Mereka beranggapan bahwa harga saham sudah mencerminkan semua informasi fundamental. Analis teknikal memprediksi pergerakan harga dengan memperkirakan keputusan pembeli dan penjual di masa depan.

Dengan memeriksa grafik harga dan volume perdagangan, analis dapat memperkirakan jumlah pelaku pasar yang ingin membeli atau menjual saham pada tingkat harga tertentu. Jika jumlah pembeli lebih banyak daripada penjual pada harga tertentu, maka harga cenderung naik. Dengan cara ini, analis teknikal dapat menemukan ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan yang menyebabkan saham salah harga sementara waktu.

Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Trading Saham pada tanggal 15-12-2020. Artikel berjudul "Cara Cerdas Mengenali Saham yang Salah Harga" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Trading Saham. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.

Artikel " Cara Cerdas Mengenali Saham yang Salah Harga " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Trading Saham, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.

0
5.7K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.