Aston Villa: PSR atau salah kelola? Klub hadapi realitas finansial yang keras
Banyak suporter Aston Villa menyalahkan aturan finansial atas keterbatasan klub, tapi seberapa besar kesalahan klub sendiri?
Para suporter Aston Villa dan Newcastle United bernyanyi bersama di Villa Park pada pekan pembuka musim, memprotes aturan finansial Premier League.
Suporter Villa merasa dirugikan oleh aturan Profit and Sustainability Rules (PSR) yang dianggap melindungi 'big six'—Manchester United, Manchester City, Arsenal, Chelsea, Tottenham, dan Liverpool.
Suarakan frustrasi kembali terdengar saat Villa kalah 0-1 dari Brentford, menyusul minimnya investasi, dengan Evann Guessand sebagai satu-satunya pembelian besar musim panas ini.
Pertanyaan utama: seberapa besar klub turut bertanggung jawab atas krisis finansial ini?
Bagaimana PSR memengaruhi Villa?
Seperti klub lain di Premier League, Villa wajib mematuhi PSR atau berisiko terkena pengurangan poin. Batas kerugian adalah £105 juta selama periode pelaporan tiga tahun.
Setelah beberapa tim terkena pengurangan poin pada musim 2023-24, semua klub termasuk Villa berhasil taat pada aturan musim berikutnya.
Namun, Villa terpaksa melepas beberapa pemain penting—Douglas Luiz, Jhon Duran, hingga Leon Bailey—untuk menjaga kepatuhan.
Di bawah Unai Emery, Villa sempat finis ketujuh pada 2022-23 dan meraih tiket Liga Champions musim berikutnya. Musim lalu, mereka hanya kalah selisih gol dari Newcastle untuk posisi keenam.
Gagal mempertahankan posisi tersebut menekan keuangan klub, sehingga ruang gerak untuk belanja pemain menjadi sangat terbatas.
'Aturan PSR membunuh permainan'
PSR bertujuan mendorong stabilitas keuangan, tapi aturan tentang 'laba murni' dari penjualan pemain akademi mendapat kritik tajam.
Sejak 2020, penjualan pemain akademi di Premier League menghasilkan lebih dari £1,9 miliar. Aston Villa menempati peringkat kedua dengan total £246 juta, di belakang Chelsea (£365 juta).
"Ini merugikan bakat lokal yang ingin bermain untuk klubnya, tapi malah jadi alat penyeimbang keuangan," kritik mantan bek Villa, Stephen Warnock.
Masalah yang dibuat Villa sendiri?
Villa bukan satu-satunya yang menjual pemain akademi untuk patuh PSR. Arsenal melepas Eddie Nketiah dan Emile Smith Rowe; Manchester United melepas Scott McTominay, Anthony Elanga, dan Dean Henderson; Manchester City melepas Cole Palmer.
Sejak promosi 2019, Villa menghabiskan lebih dari £700 juta, tetapi rasio gaji terhadap pendapatan mencapai 91% pada 2024—tertinggi di Liga Inggris.
Klub dihadapkan pada pilihan sulit: mempertahankan gaji tinggi demi kualitas atau memangkas biaya dengan risiko melemahkan tim.
Aston Villa di atas tali ketat finansial
UEFA mendenda Villa £9,5 juta pada Juli lalu karena melanggar aturan keuangan, termasuk belanja gaji melebihi 80% pendapatan.
Klub juga dikabarkan akan menjual tim wanita ke induk perusahaan V Sports demi mematuhi PSR.
Di bawah Emery, enam jendela transfer menghasilkan neto plus £10,7 juta, jauh berbeda dengan pengeluaran besar klub lain seperti Chelsea.
UEFA memberi waktu tiga tahun untuk mematuhi aturan, atau Villa bisa menghadapi denda tambahan £12,9 juta.
Emery mengakui klub mungkin perlu menjual pemain sebelum membeli: "Kami perlu memperjelas situasi beberapa pemain dan peluang menambah kekuatan tim."
Pembatasan PSR memaksa Aston Villa menjual talenta akademi dan membatasi pengeluaran, meski prestasi tim terus meningkat.
Topik ini dilaporkan oleh BBC Sport.
Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Berita Olahraga pada tanggal 23-08-2025. Artikel berjudul "Aston Villa: PSR atau salah kelola? Klub hadapi realitas finansial yang keras" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Berita Olahraga. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.
Artikel " Aston Villa: PSR atau salah kelola? Klub hadapi realitas finansial yang keras " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Berita Olahraga, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.


